BANJARMASIN, GEMA KALTENG –Â Karomah KH Mihammad Zaini bin Abdul Ghani, tampaknya barokah bagi semua umat. Bahkan di Haul Ke-15 Ulama Kharismatik yang akrab disapa Abah Guru Sekumpul yang puncak acaranya pada Hari Minggu, 1 Maret 2020 lalu, juga dirasakan warga Banua, meski non muslim.
Leny Kesuma, warga keturunan, misalnya, mengaku turut merasakan kebahagian yang nilainya tak bisa ditukar dengan apapun. Berkat karomah itu pula, kebersamaan dan silaturahmi Leny kembali terajut dengan rekan-rekannya yang terpisah puluhan tahun.
Menurut Leny, sejak menamatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 1987 di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Samuda, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), dalam kurun waktu itu juga komunikasi dengan rekannya terputus. Leny ketika itu diajak orang tua Hijrah ke Banjarmasin, Kota Seribu Sungai. “Namun berkat Haul Tuan Guru Sekumpul, saya bisa ketemu teman-teman sekolah yang sudah 30 tahun lebih tidak bertemu,” ungkap Leny Sumringah di tengah kebahagiaan merajut kembali silaturahmi dengan rekan-rekannya se alumni, Senin (2/3).
Begitu bahagianya, Leny menjamu teman-teman sepulang dari prosesi acara Haulan, berbagi kebahagiaan sekaligus merajut kembali hubungan yang terputus seperempat lebih. “Saya sengaja mengajak mereka untuk mampir (Singgah) kerumah kami, sebelum pulang ke daerah masing-masing sekedar untuk menyantap jamuan yang kami siapkan,” ujar Ibu dari empat putri itu.
Bahkan Leny, warga Banua yang berdomisili di Km 10 tersebut, mengaku turut tersentuh hingga membuat rest area untuk warga, terutama sahabat-sahabatnya yang datang dari kejauhan, agar bersinggah usai pulang menghadiri acara haulan tersebut. “Semoga berkat Haul Tuan Guru Sekumpul, rasa kebersamaan dan silaturahmi terus terjalin,” ucap Leny dengan suara tersendat.
Seperti halnya Leny, Uwah warga Banjar Baru yang juga seorang PNS di salah satu Rumah Sakit (RS) setempat, merasakan hal yang sama. “Safaat yang beliau ajarkan kepada khalayak menjadi panutan, itu tak bisa dipungkiri. Ini karena ketokohan dan kefamiliaran beliau mensiarkan agama dengan sempurna,” ucap Uwah.
Karena itu lanjut Uwah, pertemuan dengan rekan-rekannya yang terputus sudah 30 tahunan lebih berkat kehadiran di Haul ke-15 Abah Guru Sekumpul. “Alhamdulillah, sangat tak disangka bisa ketemuan disini. Karena barokahnya Haul Abah Guru Sekumpul di Martapura ini,” tandas Uwah, sumringah.
Kebahagian itu juga diungkapkan Yusmandi, warga Bangendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU), Kotim, Kalteng. Yusmandi hadir di acara Haul Ke-15 Abah Guru Sekumpul bersama teman-teman dari Desa Bangendang Hilir.
Usai acara dan mau pulang ke Kampong halaman, diundang sahabat lama melalui pesan WhatsApp (WA) untuk reuni dadakan, sekaligus dengan santap siang. “Alhamdulillah bisa ketemuan disini. Kami sangat berterima kasih kepada keluarga Leny yang menjamu makan siang dengan menu yang sangat lengkap. Mudah-mudahan berkat karomah Tuan Guru Sekumpul, pintu rejekinya kian terbuka, “ucap Yos sapaan akrabnya.- (GK/Ummah/Samad/Jimmy).