SAMPIT, GEMA KALTENG – Karena takut menyebar, pengamat tanaman hama padi dari Dinas Pertanian Provinsi Kalimatan Tengah (Kalteng), diam-diam datang ke Desa Samuda Besar dan Desa Sebamban Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), untuk melihat langsung tanaman padi yang kena serangan berbagai hama dikedua desa tersebut.
Tanaman padi yang sudah berumur sekitar 3 bulanan itu, hamanya menyerang batang padi hingga daun menjadi layu, dan mati yang warnanya seperti bekas kebakar. Warga Kempok Tani (Poktan) pun cemas dengan munculnya berbagai hama penyakit yang menggerogoti tanaman padi tersebut. Selain petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) jarang datang ke desa-desa tersebut. Bahkan sejumlah petani sempat memposting lewat media sosial melalui facebook, hama menyerangan tanaman padi tersebut.
Jangking, Ketua Poktan Bunga Padi Desa Sebamban mengatakan, taman padi miliknya maupun teman-teman poktan lainya, banyak yang terserang hama. “Selama musim tanam ungkapnya, para PPL jarang muncul ke desa. Kami berjibaku dengan para petani lainnya, membuat cara pengendalian hama seadanya. Sejak sepekan ini, kita sudah berkali-kali melakukan penyemprotan dengan menggunakan rakun tanaman seadanya, namun hasilnya tidak maksimal,” keluh jangking kepada awak media, Rabu (19/2).
Anggota Kelompok tani Sumber Berkat, Desa Samuda Besar, Hamli juga mengatakan, tanaman padi milik masyarakat petani di desanya juga turut mengalami hal yang sama. Penyakit yang menggerogoti tanaman padi, dari batang sampai pada daun padi juga mulai mewabah.
Banyak sebagian tanaman padi milik Poktan yang terserang berbagai macam jenis hama tersebut. Sehingga berakibat tanaman padinya rusak menjadi layu dan kering. “Sedikit aneh tanaman padi mati, warna batang dan daun seperti abis kebakar. Alhamdulillah, petugas pengamat hama dari dinas Pertanian Provinsi cepat datang. Mereka sebanyak tiga orang yang langsung mengajak kami menuju lahan dua desa itu. Kita menunjukan lahan yang kena serangan hama itu,” ujar Hamli menuturkan usai menghadiri rapat Panwaslu di Kantor Kecamatan Samuda.
Dikatakannya, setelah dilakukan pengecekan kelahan, mereka langsung melihat secara langsung dan melakukan penelitian hingga membuat laporan, karena hanya sebagian lahan yang kena serangan hama itu harus dipelot untuk dilakukan penanganan agar tidak meluas. “Rencana pagi ini, Kamis (20/2) dari dinas pertanian bersama 25 anggota poktan desa akan melakukan penyemprotan massal di lahan yang kena serangan berbagai hama tersebut,” kata Hamli yang juga Ketua BPD Desa Samuda Besar itu.
Menurut Hamli, luasan lahan tanaman padi di dua desa itu mencapai sekitar 500 -an hektare lebih dan hanya beberapa hektare saja yang kena hama tersebut. “Mudah -mudahan dengan penanganan penyemprotan massal ini, hamparan lahan pertanian warga dua desa bertetangga ini teratasi,” ujarnya berharap.- (GK/Ummah/Samad/Jimmy)
Takut Menyebar