PALANGKA RAYA, gemakalteng.co.id
Tokoh Pers Bumi Tabun Bungai Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Sutransyah berharap buku biografi “Pikiran Emas Sugianto Sabran” disebar ke perpusatakaan desa yang ada di Kalteng.
Hal itu diungkapkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalteng 3 Priode berbeda, H. Sutransyah saat berbincang dengan penulis buku Pikiran Emas Sugianto Sabran, Akhiruddin, Rabu 13 Oktober 2021 lalu di Palangka Raya.
Sutransyah, mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), KAHMI Kalteng dan wartawan Harian Banjarmasin Post itu menuturkan, buku tersebut cukup menginspirasi karena mengulas perjuangan Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran mulai dari kecil hingga sukses memimpin daerah yang berjuluk Bumi Tambun Bungai.
Pemimpin Redaksi Surat Kabar Suara Kalteng itu, mengatakan, dengan hadirnya buku biografi tersebut, secara tidak langsung memberikan semangat para generasi muda yang ada di Kalteng, untuk terus berinovasi dan berkarya. “Saya barusan baca bukunya, sangat menginspirasi,” kata Sutran, sapaan akrabnya.
Sutran juga mengatakan, ada beberapa ilmu yang bisa dipetik dalam buku tersebut antara lain, adalah kegigihan dalam berproses untuk mencapa cita-cita.
Kedua kata Sutran, ada etika menghargai orang tua dalam pribadi Gubernur Kalteng. “Kita tau dalam buku tersebut, diceritakan, Sugianto selalu merendah dan mencium tangan orang yang lebih tua darinya meskipun itu bawahannya,” tegasnya.
Selain itu, yang paling terpenting dan harus menjadi contoh para penerus bangsa adalah, gaya Sugianto Sabran mengharga dan memuliakan orang tuanya. “Beliau termasuk anak yang sangat memuliakan dan patuh terhadap orang tuannya,” jelasnya lagi.
Dengan gaya seperti itu menandakan Sugianto merupakan orang yang meyakini keramat orang tua seperti yang diajarkan dalam agama. “Semoga buku ini bisa segera di sebarkan dan masyarakat kalteng baca, karena buku ini sangat bagus,” tegasnya.
Sutransyah, yang kin menjabat Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Kalteng mengatakan saat ini hampir semua desa juga sudah memiliki perpusatakaan. “Tidak hanya di desa, tapi kalau perlu di perpustakaan sekolah juga sangat baik untuk diedarkan,” ujarnya.- (GK/Red/Samad/Jimmy)