Tiga Tahun Kepemimpinan Sugianto-Habib, Komoditi Hasil Perkebunan Meningkat

Tiga Tahun Kepemimpinan Sugianto-Habib, Komoditi Hasil Perkebunan Meningkat

Tiga Tahun Kepemimpinan Sugianto-Habib, Komoditi Hasil Perkebunan Meningkat
Jumpa Pers Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah dengan Media di aula Kantor Dinas Perkebunan, Selasa (19/11/2019)

PALANGKA RAYA, gemakalteng.co.id – Dalam tiga tahun enam bulan kepemimpinan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Habib H. Said Ismail, kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng dari komoditi hasil perkebunan kelapa sawit dan karet mengalami peningkatan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng Ir. Rawing Rambang, MP. Saat jumpa pers di aula kantor Dinas Perkebunan, Selasa (19/11/2019) pukul 09.10WIB.

Dalam paparannya Rawing menyampaikan didepan berbagai awak media, “Selama tahun 2016 sampai dengan 2019 untuk luasan perkebunan kelapa sawit tingkat pertumbuhan 4,59 %, tanaman karet 1,77 %, kelapa dalam 17,65 %, kopi 47,72 %, tanaman kakao (coklat) 56,79 %, dan tanaman lada 4,53 %. Sedangkan untuk produksi (ton) dari tahun 2016 sampai dengan 2019 tingkat pertumbuhan kelapa sawit 13,63 %, karet 12,74 %, kelapa dalam 0,55 %, kopi 19,05 %, kakao 80,27 %, dan lada 7,00 %, “dan fokus pengembangan tahun ini Komoditi Sawit, karet, kopi dan kakao di sampaikan Rawing di aula dinas kantor perkebunan provinsi.

“Komoditas kelapa sawit dan karet merupakan komoditas utama sektor perkebunan di Provinsi Kalimantan Tengah ditopang perusahaan besar swasta dan negara, selanjutnya diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat untuk melakukan budidaya komoditas perkebunan secara baik menurut kaidah-kaidah good agriculture practices (GAP). Sementara untuk Pabrik Kelapa Sawit (PKS) pada tahun 2016 ada 99 unit, tahun 2017 ada 102 unit, tahun 2018 ada 106 unit, dan sampai dengan September 2019 ada 114 unit, masing-masing dengan kapasitas olah perhari 3.000 ton CPO,” kata Rawing.

Progres pembangunan PKS tahun 2019 sejumlah 5 unit dengan kapasitas 258 ton/TBS/jam. Hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor pendorong bagi masyarakat berkebun di Provinsi Kalteng dalam meningkatkan taraf hidupnya. Jumlah pabrik pengolah karet tahun 2019 sejumlah 5 unit dengan kapasitas olah 240.000 ton/tahun dan baru terpakai 48 400 ton/tahun.

Program peremajaan kelapa sawit rakyat tahun 2019 target Nasional untuk Provinsi Kalteng seluas 11 440 ha. Sampai dengan September 2019 baru terealisasi seluas 4.444,67 ha (38,85 %) dengan 1.689 pekebun di daerah Kabupaten Barito Utara, Sukamara, Palangka Raya, Kotawaringin barat, Pulang Pisau dan Seruyan.

Sejak tahun 2017 melalui rekomendasi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Provinsi Kalteng dijadikan Pilot Project Kebijakan Satu Peta (KSP) dibidang perkebunan. Kalimantan Tengah diakui telah memiliki data yang cukup untuk membuat peta kesesuaian lahan Komoditi kelapa sawit, karet, kopi dan kakao, begitu juga peta terkait perizinan lahan, batas wilayah antar perusahaan berada di pengawasan gubernur. (GK/Elianto.S)

Bagikan Berita