Kepala DP3APPKB Kalteng Buka Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Palangka Raya, gemakalteng.co.id – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov Kalteng) Linae Victoria Aden membuka kegiatan Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Tengah, bertempat di M Bahalap Hotel, Senin (20/5/2024).
Membacakan sambutan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden menyampaikan bahwa dalam konteks program kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, upaya percepatan penurunan stunting menjadi salah satu program prioritas pembangunan Kalimantan Tengah.
“Hal ini sangat erat kaitannya dengan pengelolaan sumber daya manusia, persoalan SDM menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian serius dari Bapak Gubernur Kalimantan Tengah. Dalam berbagai forum, baik formal maupun informal, Bapak Gubernur selalu menekankan pentingnya menyiapkan dan mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berdaya salah satunya dengan mempersiapan SDM yang terbebas dari ancaman dan permasalahan stunting,” ucapnya.
Diketahui, Program Bangga Kencana merupakan salah satu kerangka pembangunan manusia, dengan menempatkan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta sebagai subyek sekaligus obyek dari pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan keluarga yang berkualitas. Keluarga yang sehat, sejahtera yang bercirikan ketahanan dan kemandirian yang tinggi, merupakan modal yang sangat penting dan memiliki kedudukan yang strategis dalam pelaksanaan pembangunan di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendekatan melalui program bangga kencana dalam penanganan dan pencegahan stunting, diharapkan dapat berjalan secara simultan dan menjadi daya ungkit serta penopang bagi percepatan penurunan stunting di Kalimantan Tengah.
Disampaikannya pula, Rapat Kerja Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024 ini mengangkat tema “Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan SDM Menuju Indonesia Emas 2045”.
“Sebagaimana kita ketahui, Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun 2045 mendatang. Bonus demografi muncul ketika mayoritas penduduk dalam suatu masyarakat berada dalam kelompok usia produktif yaitu rentang usia 15 hingga 64 tahun dengan manfaat besar dari sisi ekonomi dan tenaga kerja,” bebernya.
“Dari tahun ke tahun angka prevalensi stunting di Kalimantan Tengah trendnya terus mengalami penurunan. Pencapaian ini tentu berkat sinergisitas dan kerja keras semua unsur, terutama yang tergabung dalam TPPS di semua jenjang. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) angka prevalensi stunting Kalimantan Tengah mengalami penurunan dari 26,90% tahun 2022 menjadi 23,5% ditahun 2023. Penurunan sebesar 3,4% ini merupakan pencapaian yang cukup signifikan karena masih berada diatas pencapain secara nasional yaitu 0,1%,” tambahnya.
Ia berharap melalui kegiatan ini dapat dilakukan tindakan konkrit dan upaya-upaya nyata yang dilakukan setelah kegiatan ini.
“Agar pelaksanaan kegiatan ini, dapat memberikan kontribusi bagi percepatan penurunan stunting di seluruh wilayah Kalimantan Tengah, sehingga target pencapaian penurunan stunting sebesar 15,38 di tahun 2024 dapat terealisasi sesuai harapan kita bersama,” pungkasnya. (Red)