SAMPIT, gemakalteng.co.id –Â Seleksi Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-3 Tahun 2020 Tingkat Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah (Kalteng) yang berlangsung lapangan Sepak Bola Desa Satiruk dibuka Camat Pulau Hanaut, Ir. H. Eddy Mashami, Minggu (29/12) malam.
MTQ Tingkat Kecamatan yang dilaksanakan setiap akhir tahun dan menyambut tahun baru 2020 tersebut berlangsung dari tanggal, 29 sampai dengan 31 Desember 2019. Tujuannya antara lain, membumikan Al- Qur’an di malam pergantian tahun dengan menanamkan nilai-nilai Al- Qur’an yang terkandung di dalamnya.
Dalam sambutannya sebelum membuka acara tersebut, Camat Pulau Hanaut, Ir. H. Eddy Mashami mengatakan, saat ini seluruh Kafilah dari 14 desa se kecamatan Pulau Hanaut berkumpul di Desa Satiruk dan siap mengikuti perhelatan MTQ Ke -3 guna menegakkan nilai-nilai Syiar Islam yang terkandung kalam Illahi.
Untuk itu, kata Eddy Mashami, betapa pentingnya pundi-pundi Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Semangat kebersamaan, gotong royong serta kekompakan di daerah ini perlu kita pelihara. Berkat itu semua, semoga dalam meraih prestasi baik itu untuk tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional terus ditingkatkan dengan kepercayaan diri.
“Walaupun untuk menuju itu semua kita masih merangkak. Tapi yakinlah, atas semangat kebersamaan yang kuat, Insya Allah suatu saat kita akan mendapatkannya,” kata Eddy Mashami.
Eddy Mashami juga mengingatkan, pentingnya akan penguasaan ilmu teknologi dan juga ilmu agama, dengan pandai mengaji bagi generasi kedepan di harapkan berhasil membangun wilayah ini.
“Terlebih bagi anak cucu dan generasi penerus hendaknya bukan saja mampu dan bisa menguasai teknologi, akan tetapi juga harus pandai ilmu agama. Mengkaji dan mengaplikasikan kajian -kajian Al-Qur’an pada kehidupan sehari-hari, demi mencapai tujuan bersama dalam pembangunan,” harap Eddy Mashami.
MTQ ini, kata Eddy Mashami, merupakan ajang kegiatan yang telah menjadi agenda tahunan dan melekat dalam kultur masyarakat, serta bangsa harus kita jaga dan lestarikan. Even MTQ ini  harus kita pertahankan. “Sepatutnyalah kita senantiasa memperbaharui dan memantapkan niat dengan menyelenggarakan MTQ dalam rangka ibadah, karena yang di musabaqohkan adalah Kalam dan firman Allah SWT,” katanya.
MTQ terang camat, tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinitas seremonial semata, tetapi mampu menjadi momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku kehidupan masyarakat sehari-hari dengan nilai-nilai Qur’ani.
Dengan mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin, mari kita wujudkan program gerakan desa mandiri yang terpadu dengan fokus dan tuntas, sehingga dapat menjadikan bumi Kecamatan Pulau Hanaut yang bermotto ‘Cemerlang’ (Cepat merealisasikan langkah-langkah Pembangunan) sebagai Baldatun Royyibatun Wa Robbin Ghofuur.
Pada MTQ tahun ini di ikuti sebanyal 14 desa di Kecamatan Pulau Hanaut dengan jumlah sebanyak 120 Kafilah. Ada 6 cabang yang dilombakan diantaranya, Tilawah, Hafidz, Tafsir, Fahmil, Syarhil, dan Khat Al-Qur’an.
Untuk Tilawah, (Katagori anak, remaja, dewasa dan Qiraat Sab’ah), Khat Al Qur’an (Naskah,dekorasi, mushaf dan kontemporer), Tahfidz dan tilawah 1 Juzz,5 Juzz, 10 Juzz dan 20 Juzz), kemudian Syarhil Qur’an. (GK/Ummah/Samad/Rudi).