Dinkes Barut Gelar Pertemuan Peningkatan Kapasitas Surveilans AFP
Muara Teweh, gemakalteng.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Barito Utara (Barut) melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menggelar pertemuan peningkatan kapasitas surveilans AFP dan Campak Rubela sekaligus sosialisasi Outbreak Response Assesment (OBRA) tahun 2024 yang di laksanakan di Aula Dinas Kesehatan setempat, Selasa (5/11/2024).
Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barut Pariadi AR, dr. Rajendra dari WHO yang berasal dari India, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD Muara Teweh, Kabid P2P, serta tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kabid P2P H. Domi Sono menyampaikan terimakasih kepada narasumber yang hadir dari WHO untuk memberikan paparan terkait pertemuan ini.
Sementara itu, dalam sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Pariadi menyampaikan pelacakan kasus identifikasi, pengumpulan data dan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Dijelaskannya, kegiatan surveilans ini dilakukan untuk memastikan bahwa pada suatu wilayah tidak terdapat kasus polio dan campak rubela.
“Untuk mendukung hal tersebut, maka Kabupaten Barito Utara memiliki target penemuan kasus yang harus dipenuhi pada tahun 2024 yaitu untuk AFP ditargetkan 4 kasus sedangkan untuk Campak-Rubela ditargetkan 6 kasus dan juga perlu peran aktif dari surveilans dalam memenuhi target tersebut dengan melaksanakan surveilans aktif maupun pasif,” ucap Pariadi.
Ditambahkannya, dalam pelaksanaan surveilans AFP dan Campak-Rubela di Puskesmas, selain pelaksanaan kegiatan penemuan kasus dan pengelolaan sampel pelaporan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mendukung terlaksananya.
“Maka dengan ini diharapkan kepada seluruh pengelola program surveilans dan imunisasi untuk bekerja sama dalam mempersiapkan seluruh dokumen dan data yang diperlukan dalam kegiatan obra baik di tingkat Puskesmas maupun di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara
sebagai bentuk partisipasi dalam usaha dalam menghentikan klb polio di indonesia,” pungkasnya. (Cn)