Bripka Rati Dwi Jayati : Bullying Bisa Akibatkan Gangguan Mental Pada Korban
Puruk Cahu, gemakalteng.co.id – Tindakan penindasan ataupun kekerasan oleh seseorang ataupun kelompok bertujuan menyakiti maupun menyudutkan orang lain sering disebut dengan istilah bullying, aksi ini berpotensi terjadi bagi siapa saja, namun kasusnya dominan terjadi dilakukan oleh anak usia remaja atau anak sekolah.
Aksi ini biasa dilakukan kepada korbannya secara berulang-ulang atau terus menerus, sehingga dampaknya akan lebih serius kepada korban dalam bentuk gangguan mental atau gangguan emosi. Oleh sebab itu perlu adanya upaya pencegahan langsung untuk antisipasi dini, serta perlunya mengenali dampak dampak aksi bullying jika terjadi pada anak remaja.
Hal ini disampaikan Kapolsek Murung Ipda Catur Iga Akbar melalui Bripka Rati Dwi Jayati saat ditemui di Mapolsek Murung sesaat sebelum kembali menggelar kegiatan sosialisasinya di SMPN 2 Murung, Kamis (9/11/2023) pagi.
“Anak remaja ini kan, cenderung memiliki emosi yang kurang stabil. Sehingga prilaku bullying ini dapat menyebabkan beberapa gangguan mental maupun fisik kepada korban yang mengalaminya. Sehingga perlu di cegah,” kata Bripka Rati.
Bripka Rati kembali menambahkan bahwa prilaku bullying tersebut dapat menyebabkan masalah mental, gangguan tidur, penurunan prestasi, sulit percaya dengan orang-orang yang ada disekitarnya, memiliki pikiran balas dendam, memicu masalah kesehatan bagi korban.
“Itu tadi dampak bagi korban, sedangkan bagi si pelaku yang bisa kita amati seperti gangguan emosi, beresiko menjadi pecandu alkohol dan obat-obatan, dan beresiko menjadi pelaku kekerasan dalam lingkungannya,” tambahnya lagi.
Kasi Bimbingan Masyarakat Polsek Murung ini juga mengukapkan bahwa dalam kurun waktu tiga bulan terakhir ini pun, pihaknya telah berhasil melakukan mediasi antar keluarga korban dan pelaku bullying ini pada salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Puruk Cahu.
“Beberapa waktu lalu ada satu kasus yang kita temui dan langsung dilakukan mediasi dan penyelesaian, khususnya kepada para orang tua dan lingkungan sekolah (guru) agar lebih berperan dalam mencegah aksi bullying ini, agar kita dapat bersama-sama memberikan lingkungan sekolah dan kondisi belajar yang nyaman, kondusif serta berdampak positif bagi perkembangan anak remaja ke depan,” tandasnya. (Helmi)