
PALANGKA RAYA, gemakalteng.co.id – Bertempat di Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalteng Jalan Tangkasiang, Kota Palangka Raya, BNNP Kalteng menggelar press release terkait Capaian kinerja tahun 2019, Kamis, (18/12/19) pukul 09.35 WIB.
Dihadapan awak media, Kepala BNNP Kalteng Brigjend Pol Drs. Marudut Hutabarat M.IP didampingi Pejabat Utamanya menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2019 BNN yang berkerjasama dengan Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) mencatat penyalahgunaan Narkoba di Indonesia berada dikisaran angka 1,8% atau sekitar 4.878.957 jiwa dari 268.074.600 jumlah penduduk.
“Angka tersebut merupakan batas kritis yang harus dikendalikan dan ditekan supaya tidak semakin meningkat,” jelas Marudut.
Lebih lanjut Marudut melaporkan bahwa tahun 2019 ini BNNP Kalteng berhasil mengungkap sebanyak 23 kasus penyalahgunaan narkotika, 21 kasus diantaranya telah memasuki tahap P-21, 1 kasus lainnya masih dalam proses sidik, dan 1 kasus DPO. Dari 23 kasus tersebut, pihaknya berhasil meringkus 35 tersangka dengan total barang bukti sebanyak 7.884.69 gram narkotika jenis sabu dan 277 butir ekstasi.

“Rinciannya, BNNP Kalteng jumlah kasus LKN sebanyak 18 Kasus, dengan tersangka 29 orang. Barang bukti shabu seberat 7.721, 99 gram dan ekstasi sebanyak 227 butir. BNNK Palangka Raya, Kasus LKN 3 Kasus dengan tersangka 5 orang. Barang bukti shabu seberat 103.76 gram dan untuk BNNK Kobar Kasus LKN berjumlah 1 kasus dengan tersangka 1 orang. Barang bukti shabu seberat 59.14 gram. Barang bukti narkorika yang diamankan tahun ini lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, yakni shabu seberat 5,7 kg dan 55 butir ekstasi,” lanjut Marudut.
Menurut Marudut, banyaknya tangkapan bidang pemberantasan tersebut bukan menjadi kebanggaan bagi BNNP Kalteng, melainkan menunjukkan bahwa peredaran gelap narkoba di wilayah Provinsi Kalteng semakin meningkat, artinya penyalahgunaan narkoba semakin banyak atau upaya demand reduction belum berjalan secara optimal.
”Mari, kita bergerak bersama melawan narkoba demi mewujudkan masyarakat di Kalimantan Tengah yang sehat tampa narkoba,” pungkasnya. (GK/Elianto.S)