Menteri Pertanian RI Kunker ke Lahan Cetak Sawah di Kecamatan Dadahup
Kuala Kapuas, gemakalteng.co.id – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Hj. Sunarti, bersama Pj Bupati Kapuas Darliansjah mendampingi Menteri Pertanian Republik Indonesia, H. Andi Amran Sulaiman, dalam kunjungan kerja ke lahan cetak sawah di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Jumat (22/11/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau progres cetak sawah sebagai bagian dari program swasembada pangan nasional sekaligus memberikan motivasi kepada petani dan generasi muda yang tergabung dalam Brigade Pangan.
Turut hadir pada kegiatan ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Andi Nur Alamsyah, Plt. Dirjen Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian Husnain, Komandan Korem (Danrem) 102/Pjg Iwan Rosandriyanto, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Kalteng Rakhmad Setyadi, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Kalteng M. Sunarto, dan unsur Fokopimda Kapuas.
Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian secara simbolis menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), benih, serta sarana produksi kepada kelompok Brigade Pangan. Setiap kelompok yang terdiri dari 15 anggota ini mendapat bantuan alat dan mesin pertanian senilai Rp3 miliar untuk mengelola lahan minimal 200 hektar.
Berdasarkan data yang didapatkan, jumlah Petani Milenial yang mendaftarkan diri masuk ke brigade pangan sudah lebih dari 23 ribu orang. Namun, penempatan mereka akan dilakukan bertahap sesuai dengan jumlah sarana dan lahan yang tersedia.
“Pendapatan mereka minimal Rp10 juta, bahkan lebih jika bekerja dengan tekun,” ungkap Amran.
Ia juga mengapresiasi perbankan yang langsung memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp100 juta per kelompok guna mendukung pembelian bahan bakar dan operasional alat pertanian.
Menteri Amran menekankan pentingnya sinergi antarinstansi untuk merealisasikan swasembada pangan dalam waktu empat tahun, sesuai arahan Presiden RI.
“Ada polisi, ada kejaksaan, ada TNI, semua terlibat dan ada fungsinya, karena negara ini milik kita bersama, kita bergerak di bidang masing-masing. Manakala terjadi darurat pangan, iklim ekstrem seperti sekarang lanina dan el nino, TNI-Polri, Mendagri, Menteri Pertahanan, itu wajib turun tangan, dan itu instruksi Presiden. Kalau pangan bermasalah maka negara bermasalah, karena ketahanan pangan itu identik dengan ketahanan negara,” tutur Menteri Amran.
Ia juga mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung dalam Brigade Pangan. “Siapapun yang mau terlibat langsung menjadi Brigade, boleh. Semua generasi boleh ikut, generasi milenial, generasi Z, dan yang usianya 60-70 tahun tapi semangatnya masih milenial juga boleh ikut. Mari kita bergandengan tangan, tujuan kita satu mencapai negara yang adil dan makmur, serta memanfaatkan tanah air untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tegasnya.
“Mudah-mudahan ke depan ini bisa lebih maju lagi dan bisa lebih banyak pemuda lagi yang ikut. Sekarang yang mendaftar ada 23.000, dan kita terima secara bertahap,” tambahnya.
Disampaikan pula, Kementerian Pertanian berkomitmen menyediakan sarana pertanian, sementara Kementerian Pekerjaan Umum akan menangani pengelolaan air untuk mendukung keberhasilan program ini.
“Mari kita wujudkan cita-cita bersama menuju Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Hj. Sunarti, mengungkapkan bahwa sinergi lintas sektor yang melibatkan pemerintah pusat, daerah, TNI, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci keberhasilan dalam merealisasikan swasembada pangan berkelanjutan.
“Kami siap mendukung apa yang menjadi arahan Presiden RI dan Menteri Pertanian termasuk dalam upaya mempercepat pencapaian swasembada pangan melalui program cetak sawah dan Brigade Pangan,” ungkapnya. (Red)