Muara Teweh, gemakalteng.co.id – Manugal adalah tradisi bercocok tanam padi secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah (Kalteng). Di Kecamatan Teweh Baru Kabupetan Barito Utara (Barut) yang terletak di Km 24 dari arah Muara Teweh ke arah jalan lintas Kaltim kurang lebih 30 menit masuk ke dalam dari luar jalan besar tradisi Manugal ini telah dilakukan secara turun temurun dan masih dijaga hingga saat ini.
“Tradisi ini dijaga secara turun temurun hingga sekarang, bercocok tanam dengan cara manugal memiliki nilai-nilai luhur, seperti jiwa gotong royong yang tinggi,” ungkap Ardi Wardani SE saat Manugal pada Minggu (12/11/2023).
Tradisi manugal memiliki beberapa keunikan, yaitu menggunakan kayu yang diruncingkan pada bagian depan guna membuat lubang di tanah, benih padi kemudian dimasukan didalam lobang tersebut. Manugal dilakukan secara gotong royong diikuti segala lapisan masyarakat, baik tua maupun muda,
Ditambahkan Ardi Wardani, kegiatan manugal tidak hanya berkaitan dengan bercocok tanam, tetapi juga memiliki nilai-nilai luhur, seperti jiwa gotong royong
“Kegiatan manugal ini mencerminkan betapa luar biasanya hubungan silaturahmi antar masyarakat kita. Uniknnya lagi ada makan siang bersama dan dilanjutkan jam kedua makan bubur kacang ijo supaya menyegarkan dahaga,” ucapnya (Cn)